Senin, 07 Januari 2013

Cerita dari Tanah Suci: Mencari Riyal


Intermeso 29

Memiliki uang Real (SAR) bagi jamaah haji adalah suatu keharusan, untuk memudahkan belanja se-hari-hari di Tanah Suci.
    
Ada beberapa cara mencari uang Riyal. Bagi calon jama'ah haji yang akan berangkat setahun dua tahun lagi, bisa membeli  Riyal menunggu kalau kurs sedang turun, umpamanya saat para jama'ah haji baru pulang ke Tanah Air, karena menjelang musim haji, nilai Riyal pasti naik.
    
Ada yang membeli di tempat penjualan valuta asing, ada juga yang menukar di embarkasi saat akan berangkat haji.
    
Pengalaman penulis di tahun 1998, ketika di Mekah mencoba menukar di bank resmi, ngantrinya panjang sekali dan harganya mahal.
    
Untung saja, dikasi tahu teman, ada orang Indonesia, tempat menukar Tiyal. Biasanya berdiri di depan bank resmi, dengan ciri-ciri:
1. Wajahnya Indonesia
2. Berkumis
3. Lancar berbahasa Indonesia
4. Pakai baju batik atau koko, dan berpeci
5. Di lehernya dikalungkan tas sebesar tas haji yang kecil
6. Matanya lirik kanan, lirik kiri, siapa tahu ada orang yang akan menukar uang atau ada Satpam bank yang akan mengusirnya.
    
Nah di situ kita bisa menukar uang Rupiah (IDR) ke Riyal (SAR) atau sebaliknya. Di situ harganya murah, kita tidak terlalu rugi.
    
Jangan lupa, kalau mau pulang ke Tanah Air, cari saja Bapak yang kemarin berdiri di depan bank dengan ciri-cirinya. Yang penting uangnya asli, tidak palsu.
    
Teman-teman yang pernah haji, pasti punya pengalaman juga.