Senin, 05 Agustus 2013

Intermeso 41: Tidak Lulus Tes

Intermeso 41: Tidak Lulus Tes


            Senin  (27-2-2012) di Gedung Olah Raga Darunnajah diselenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pembicaranya Ust Yusuf Mansur. 
            Acara yang dimulai pk 13.00 itu dihadiri jama'ah majlis ta'lim Darunnajah, majlis ta'lim wali murid SDI Darunnajah, ustadzah TMI Darunnajah, dan santriwati TMI Darunnajah.
            Dalam ceramahnya, Ust Yusuf Mansur antara lain menyampaikan kenangan masa lalunya di Darunnajah, 
            "Saya mengenal Darunnajah dari dulu, disiplinnya tinggi"
            "Enam bulan ustadz ada di sini"
            "Pertama tahun 86 diantar sama Kak Yuli, tes masuk ke sini, tahun 86, alhamdulillah, gak lulus..." maka disambut gerrr... tertawa para hadirin.
            "Gak lulus."
            "Tahun 91 balik lagi ke sini, alhamdulillah".
            "Dari dulu sudah disiplin".
            Yang disebut "Kak Yuli", saat itu ialah orang tua/wali santri SDI Darunnajah.

Intermeso 40: Darunnajah Menjadi Idola

Intermeso 40: Darunnajah Menjadi Idola

            Sebelum tahun 1976, desa Ulujami  masuk wilayah Kecamatan Cileduk Kabupaten Tangerang.
            Sejak awal berdiri, Pramuka Darunnajah sudah aktif mengikuti kegiatan di Kwarcab Tangerang. Acara api unggun merupakan kegiatan menarik yang ditonton pula masyarakat umum di Tangerang. Pada saat itu Pramuka Darunnajah menampilkan kebolehannya. Penampilan itu cukup memukau para penonton, sehingga membentuk image bahwa Darunnajah adalah pesantren yang besar dan hebat.
           
Sejak saat itu, murid-murid kelas VI SD di Tangerang kalau ditanya, "Akan melanjutkan sekolah ke mana?" Mayoritas menjawab, "Darunnajah!".
            `Tahun 1976 Ulujami masuk Wilayah DKI Jakarta, di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama.
            Adalah seorang tamatan salah satu SD di Tangerang, sesuai yang diidolakan, tahun 1977 masuk Pesantren Darunnajah. Saat itu kampus Darunnajah masih dipenuhi pohon jeungjing (
falcataria). Tidak seperti yang ia bayangkan pada saat menonton api unggun di kabupatennya. 
            Gedung-gedung yang sudah ada: Masjid Lama, Asrama A, B,  dan gedung sekolah Fatahillah-1.
            Itu saja sudah bagus, gedung sekolah tengah dibangun Pemda DKI Jakarta, dan Jalan Darunnajah Raya (sekarang Jalan Ulujami Raya), sudah diaspal.
            Publikasi yang baik, akan membangun image yang baik pula.


Intermeso 39: Sekolah Bawa Sabun

Intermeso 39: Sekolah Bawa Sabun
   

Tahun 1979 pembangunan Gedung Fatahillah III sudah selesai, tapi belum digunakan untuk belajar. Bangunan ini merupakan salah satu unit gedung sekolah dari tiga unit yang dibangun Gubernur Ali Sadikin.
            Gedung sekolah bertegel warna kuning merupakan bangunan termewah untuk ukuran Ulujami. Di depan murid-murid SD, Ust Mahrus sering mengatakan, "Ini sekolah kota, supaya anak-anak memakai sepatu!".
            "Desa" Ulujami yang sejak tahun 1976 menjadi "Kelurahan" ini, tentu banyak dituntut untuk berubah.
    Pengarahan kepala sekolah saat upacara bendera, masih berkisar tentang berpakaian yang rapi, sekolah harus pakai sepatu. Sebelum sekolah harus mandi, harus makan pagi. 
            Guru di kelas juga sering menanyakan, "Anak-anak sudah mandi?", sebagian menjawab, "Sudah!?". Tetapi sebagian yang lain diam tidak menjawab.
            Besuknya, Pak Guru bertanya lagi, "Anak-anak sudah mandi!?". Rupanya ada juga anak yang kesel, karena sering ditanya tentang mandi, atau merasa tidak dipercaya akan jawaban yang disampaikan. Salah seorang murid ada yang menjawab, "Sudah, Pak guru!, saya sudah mandi!, ini sabunnya saya bawa!", sambil menunjukkan sabun mandi di tangannya. Memang siapa yang berani menjamin, kalau bawa sabun itu berarti sudah mandi.
            Demikian guru-guru SD Darunnajah membina anak didik, dari pakai sepatu, berpakaian yang rapi, sampai keharusan mandi.