Abdul Haris Qodir
Silaturrahim melalui dunia maya
Sabtu, 24 September 2022
12. Kota Izmir
Minggu, 18 April 2021
Hablum minan Nas
Allah SWT berfirman:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran 112).
وَاعْبُدُواْ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
Ibu-bapak
Kerabat dekat
Anak yatim
Orang miskin
Tetangga dekat
Tetangga jauh
Teman sejawat
Ibnu Sabil
Hamba sahaya
Ukhuwah
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam),
ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan
ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia).
Minggu, 26 April 2020
Potret Buruk Islam
https://g.co/kgs/brdmBZ
Setiap muslim berkewajiban membela islam dan muslimin dng seluruh kemampuannya..
Kamis, 06 Februari 2020
Manasik Umroh
Selasa, 04 Februari 2020
413: Payung Raksasa dan Kubah Bergeser ✓
Payung Raksasa dan Kubah Bergeser
(Cerita 413)
Keistimewaan Masjid Nabawi antara lain halamannya dipenuhi payung raksasa. Payung-payung itu bisa membuka atau menutup sesuai kebutuhan. Payung-payung itu menjelang Maghrib menutup dan pagi hari membuka jika cuaca sedang panas.
Payung dilengkapi kipas air (kabut), yang akan berfungsi jika cuaca membutuhkan, sehingga sholat di bawah payung tetap terasa nyaman.
Tahun 1980-an, payung raksasa hanya ada dua, di dalam masjid.
Ada seorang ketiduran di dalam masjid, begitu bangun lihat bintang-bintang di langit. Ia bingung, karena merasa di dalam masjid, tetapi kenapa melihat langit. Ternyata ia tertidur di bawah payung raksasa, dan payungnya menutup.
Setelah sholat Isya' dan selesai berdo'a, kami ditunjukkan ada kubah di atas saya sedang bergeser menutup lobangnya.
Kubah bergeser, ba'da Maghrib membuka dan ba'da Isya' menutup kembali secara otomatis, untuk sirkulasi udara.
Kubah yang berdiameter 7,3 meter itu berjumlah 27 buah, sedangkan payung raksasa berjumlah 235 unit.
Payung raksasa sekarang sudah banyak bermekaran di Indonesia.
409: Berjuang Melawan Kantuk ✓
Berjuang Melawan Kantuk
(Cerita 409)
Bagi jama'ah umroh dari Indonesia yang menunaikan solat Maghrib di Masjid Nabawi, mungkin sudah mulai ngantuk. Apa lagi menunggu waktu Isya' yang tinggal 45 menit lagi, terasa lama karena melawan rasa kantuk.
Solat Isya' pk. 19.17 waktu setempat sama dengan pk. 23.17 di Tanah Air, yang mestinya sudah tidur lelap, apa lagi kondisi baru datang dari jauh dan angkat koper berat.
Sebaliknya, pk 02.00 dini hari, mata tidak mau tidur lagi, karena di Tanah Air sudah jam 06.00 pagi.
Lama-kelamaan jam biologis dapat menyesuaikan dan akan terbiasa dengan keadaan setempat.
Waktu umroh pun habis, dan tiba saatnya kembali ke Tanah Air.
Di Tanah Air terjadi perbedaan waktu lagi yang lebih awal empat jam.
Adzan Shubuh yang dikumandangkan pada 04.29 di Jakarta, hanya sayup-sayup terdengar, karena jam biologis masih menunjukkan pk 00.29 tengah malam.
Untuk ikut jamaah solat Subuh, lagi-lagi harus berjuang melawan kantuk.
Keadaan demikian, orang menyebutnya jet lag. Jet lag adalah perubahan waktu tidur sementara atau merasa lelah dan kebingungan setelah perjalanan panjang dengan melintasi beberapa zona waktu menggunakan pesawat terbang.
Gejala yang umumnya terjadi akibat jet lag adalah gangguan pada pola tidur, rasa selalu mengantuk, dan kelelahan.
456: Kepergian yang Indah
456: Kepergian yang Indah
Malam Jumat, usai sholat Maghrib, kakak kandung saya wafat.
Usai sholat berjamaah dan wiridan, para jama'ah menyandarkan punggungnya ke dinding musholla untuk tahlil. Tetapi kakak masih duduk di tempat semula.
Tak lama kemudian ia terjatuh ke belakang. Putra kandungnya yang duduk tidak jauh, langsung membopongnya dan membawa ke rumah.
Allah telah memanggilnya. Kami merasa kehilangan. Kami sangat mencintai, tetapi Allah lebih mencintainya.
Kakak kandungku ini memang hidup sendiri, suaminya telah meninggal lebih dahulu, anak-anaknya sudah tinggal di rumah sendiri-sendiri.
Hari itu, setelah sholat Asar, ia masih koordinasi mengatur acara do'a hari ke tujuh wafatnya mertuaku.
Mertuaku meninggal malam Jumat seminggu sebelumnya.
Sejak suaminya, yang tokoh kampung, meninggal, kakakku ini memegang kendali kegiatan keagamaan di musholla kampung. Mengatur imam, Bilal tarawih dan seterusnya.
Posisi saya saat itu ada di Jakarta, menyelesaikan tugas akhir tahun. Saya baru saja dari kampung karena mertuaku wafat.
Saya sempat kaget menerima telpon selepas solat Maghrib dari kakak kandungku.
Anak-anaknya juga kaget, dan tidak percaya atas wafatnya kakakku. Anak yang di Jakarta, baru jamaah sholat Maghrib di musholla komplek, ia mendapat info dari temannya, karena sudah ramai di grup WhatsApp.