Selasa, 21 Mei 2013

Intermeso 37: Salat Gerhana, Ma'mumnya Habis


Intermeso 37: Salat Gerhana, Ma'mumnya Habis
            Masih ingat gerhana matahari total (GMT) 11 Juni 1983 lalu?. Waktu itu Antum ada di mana?
            Sebuah fenomena alam yang menarik, yang mengundang perhatian dan komentar para ahli, terutama ahli astronomi. Dampak gerhana itu, diteliti juga perilaku hewan dan tumbuhan. Sampai larangan memandang dengan mata telanjang, karena dapat mengakibatkan buta juga dibahas.
            Ini cerita dari kampung saya. 
Saat ada gerhana, disunatkan salat gerhana. Tetapi karena siang hari, jama'ahnya tidak terlalu banyak, maklum yang lain masih sibuk di sawah atau ladang.
            Salat sunnat sebanyak dua rakaat yang tiap rakaatnya ada dua rukuk itu, setelah baca surat Fatihah disunatkan juga imamnya membaca surat yang panjang-panjang. Kebetulan imamnya masih muda dan hafal  al Quran. Maka salatlah dengan khusuknya. Pada rakaat pertama, setelah Fatihah dibacalah surat yang panjang, kemudian rukuk dan i'tidal, dan baca Fatihah lagi dan surat yang panjang lagi, dan seterusnya. 
            Maka ma'mum yang sedikit itu rata-rata tidak betah berdiri lama, ada yang pergi satu, satu. Kemudian pergi lagi satu, dan pergi lagi satu, akhirnya ma'mumnya habis, tinggal imam sendirian yang tetap salat dengan bacaan surat yang panjang.
            Mungkin saat membaca surat yang panjang, imam teringat pada saat taqdim (setoran) hafalan di hadapan kyainya dulu, atau saking khusuknya sang imam lupa kalau di belakangnya ada ma'mum yang beraneka ragam kebutuhannya.
            Ternyata imam salat juga perlu bijaksana. Dan menjadi manusia bijak juga perlu waktu.

Tanggapan:

Pak haris cerita nya lucu dan ana jg punya cerita  persis seperti Pak Haris, hanya bedanya kalau cerita saya, imamnya yang ninggalin makmum.

Cerita nya begini, ketika kita sholat berjamaah di asrama, tiba2 mati lampu dan smpailah di rokaat terakhir semua makmum menunggu aba2 dari imam untuk mengucap salam setelah tahiyat terakhir, ternyata si imam mengucap salamnya sangat pelan dan tidak terdengar oleh makmum sampai lama sekali tidak salam2, akhirnya jamaah masing2 mengucap salam sndr2, eh ternyata si imam sudah pergi duluan dr tmpt slt. Akhirnya slrh jamaah kebingungan mencari imam dan ternyata imamnya ngumpet.

 

Komentar:

Kalau di kampung teman saya lain lagi, memahami Kitab Safinatunnajah, syarat sahnya ma'mum a.l. ma'mum harus tahu imam, maka kalau lampu mati, gelap, salatnya langsung bubar. Karena ma'mum tidak tahu imam. Jadi cukup "bubar" saja, imamnya tidak usah di-cari2.

Selasa, 14 Mei 2013

Intermeso 36: Salah Kirim Membawa Berkah


Intermeso 36: Salah Kirim Membawa Berkah
            Menjelang ujian semester, perhatian wali santri terhadap putra/putrinya meningkat. Ada wali santri yang terlalu mengkhawatirkan kesehatan putrinya, terutama menjelang ujian.
            Pihak Pesantren Darunnajah juga meningkatkan perhatian dengan menganjurkan para wali kelas untuk berkirim SMS kepada wali santri.
            Istri saya sebagai staf pengasuhan dan tinggal di wilayah asrama putri, tentu menjadi sesuatu yang wajar jika sering ditelepon atau di-SMS wali santri, biasanya tentang kesehatan putrinya. Dari santri yang mag-nya kambuh sampai diminta tolong memperhatikan pola makan dan minum putrinya. Agar diperhatikan, sehari minimal minum 2 liter.
            Ada juga wali santri yang sering telpon tentang putrinya, permohonan yang tadi belum dilaksanakan, sudah nelpon lagi. 
            Karena kapasitas kartu dan HP istri terbatas, maka banyak nomor yang tidak tersimpan, sehingga sering lupa, nomor siapa yang baru saja menelpon.
           
Suatu saat istri mendapat kiriman pulsa elektrik dari bendahara ujian untuk komunikasi kepanitiaan. Istri langsung mengucapkan terima kasih via SMS. Ternyata SMS dikirim ke wali santri yang memang nomornya sering muncul di HP.
            Ternyata SMS tadi salah kirim. Hal itu disadari setelah wali santri juga mengirim pulsa elektrik.
            Begitu dicek di *99# pulsa membengkak 100 ribu lebih banyak. Biasanya kalau isi pulsa paling 10 ribu. Maklum, kartunya Flexi irit. Ternyaya salah kirim juga membawa berkah.
            Itu baru cerita tentang sibuk menerima telepon dan SMS, saya belum cerita tentang kesibukan menerima buah dan kue kiriman dari wali santri.
            Kalau Kiai Mahrus sering cerita kulkasnya selalu penuh buah, kenapa? Karena HP Kyai Mahrus tidak pernah mati.
            Coba wali kelas dan musyrifah jangan mematikan HP, insyaAllah wali santri juga senang, merasa putrinya diperhatikan.

Kamis, 09 Mei 2013

Cerita dari Tanah Suci: Tukang Becak Naik Haji

Cerita dari Tanah Suci: 
Tukang Becak Naik Haji
Intermeso 52

Ada sinetron Tukang Bubur Naik Haji, yang diangkat dari kisah nyata. Sekarang ada tukang becak asal Kediri, naik haji, usianya sudah 68 tahun, kebetulan satu kamar dengan teman saya. 

Langsung saya tebak, selain tukang becak, mungkin juga merangkap sebagai bos becak,  atau mungkin menabung per-hari 10 ribu, dalam 10 tahun akan terkumpul dana 40 juta.

Ternyata, lanjut teman saya, tukang becak naik haji, karena menabung kebajikan. Dia merawat keponakannya sejak kecil bersama  6 anaknya,  dengan modal mengayuh satu becak.

Sekarang keponakannya itu bekerja di sebuah media masa yang terkenal, dialah yang membiayai haji ONH.

Labbaik allahumma labbaik...

Cerita dari Tanah Suci: Ayam Bakar Terasa Duit


Cerita dari Tanah Suci:
Ayam Bakar Terasa Duit
Intermeso 34
   
SMS teman saya dari Tanah Suci Mekah: Kemarin ba'da sholat Dhuhur saya dan istri jalan-jalan ke Plaza Al Safwah Tower, hotel tempat menginap para jama'ah haji ONH Plus.
    
Saya coba pesan ayam bakar dan nasi kebuli satu porsi plus jus apel, ternyata harganya 'cuma' 45 riyal, ya kira-kira sama dengan 165 ribu rupiah.*)
    
Masalahnya, itu ayam bakar dimakan bukan rasa ayam bakar, tapi rasanya duit, duit rupiah.


-----
*) SAR 1= IDR 3.650

Komentar: 
Mungkin seperti kopi luwak, harganya secangkir 'cuma' 135 ribu.
Diminum bukan rasa kopi, tapi rasa duit.

Intermeso 33: Cerita dari Tanah Suci (3): Hanya Air Zam-zam


 Intermeso 33: Cerita dari Tanah Suci (3): Hanya Air Zam-zam
 Tahun 2011 M (1433 H) teman saya menunaikan ibadah haji. Saya selalu komunikasi dengan HP baik menelpon atau SMS. Berikut SMS teman saya: Banyak jama'ah haji yang belanja HP seharga 270-400 SAR, ternyata barangnya palsu. 
    Ada jama'ah yang komentar, "Di Makkah yang asli hanya air Zamzam yang ambil sendiri di masjid, dan unta"
---
Komentar: Di Jakarta semua asli, yang palsu hanya alamat, kata Ayu Tingting.

yayah.juriyah@yahoo.com: Pak haris cerita nya lucu deh jadi awet muda nih klw sering dikasih intermezo lanjutkan pak!!!