Rabu, 13 November 2019

427: Ke Makam Baqi, Nikmatnya Umroh Keluarga (Tujuh) ✓

427: Ke Makam Baqi 
Nikmatnya Umroh Keluarga (Tujuh)

Kesepakatan kami pertemuan di bawah Kubah Hijau setelah waktu syuruq (matahari terbit), masih lama.
Dari pada berdiri kedinginan, saya didampingi Si Bontot menuju Jannatul Baqi' (Makam Baqi').
Si Bontot yang dari malam mendampingi saya di Roudhoh, belum ada tanda-tanda ngantuk, masih semangat untuk berjalan ke Baqi'.
Suasana gerbang masuk Jannatul Baqi' masih agak gelap, maklum matahari belum juga terbit, sementara angin gurun pasir bertiup sangat dingin. Kalau tidak pakai jaket, kaos kaki, dan kaos tangan, tentu badan akan menggigil.
Pintu gerbang Baqi' dijaga ketat oleh aparat polisi dan tentara.
Kami membaca do'a masuk makam.
Orang-orang dilarang berhenti di jalan, karena menghalangi lalu-lalang yang lain.
Kami berjalan sampai ke tengah makam. Jika sampai ujung, terlalu jauh.
Tradisi makam di Saudi Arabia, tidak ada batu nisan, meskipun untuk seorang yang terkenal, juga tidak ada tulisan, ini makam siapa. Yang ada hanyalah gundukan tanah yang diatasnya ditaruh batu sebagai tanda.
Di sudut sana ada sekelompok orang sedang mengubur jenazah. Si Bontot pun berlari mendekati mereka. Ternyata mereka berebut menggotongnya, dan saling membantu menguburnya.
 
Jannatul Baqi' adalah pemakaman utama yang terletak di Madinah. Letaknya berseberangan dengan Masjid Nabawi.
Pada zaman Nabi Muhammad, Baqi' berada di luar Kota Madinah. Sekarang setelah Kota Madinah dihabiskan menjadi Masjid Nabawi, Baqi' berada di luar Masjid  tetapi masih nyambung.
Di Baqi' ini banyak terdapat keluarga serta sahabat Nabi Muhammad yang dikuburkan.
Jannatul Baqi' (Taman Surga), juga dikenal dengan nama Baqi' Al Ghorqod. Baqi' berarti tanah yang ditumbuhi pohon al-Ghorqod.
Ghorqhod adalah pohon berduri (Boxthorn) yang tumbuh liar di Baqi', pada zaman dahulu. Pohon ini berjenis Lycium shawii (Bahasa Arab: Alaosaj) spesies dari Boxthorn.
Sekitar 10.000 jenazah dimakamkan di Baqi', termasuk keluarga dan para sahabat Nabi Muhammad.
Orang pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah As'ad bin Zararah, sahabat Anshar yang meninggal tak lama setelah Nabi hijrah ke Madinah. Nabi memilih tempat ini untuk menjadi kuburannya.
Sedangkan orang pertama dari kalangan Muhajirin yang dimakamkan di sini adalah Utsman bin Maz'oun yang meninggal tak lama setelah Nabi kembali dari perang Badar.
Beberapa tokoh Islam berkubur di Jannatul Baqi adalah:
Istri-istri Nabi, juga dikenal sebagai Ummahatul Mu'minin (Ibu dari orang yang beriman) termasuk Aisyah, Hafsah dan Saudah.
Sedangkan istri yang lain; Khadijah binti Khuwaylid dimakamkan di Makkah dan Maimunah binti al-Harits dimakamkan di Sarif.
Anak-anak perempuan Nabi: Fatimah Az-Zahra, Ruqayyah, Zainab, Ummi Kultsum,
Ibrahim, anak bayi Nabi dari Mariatul Qibthiyah.
Hasan bin Ali (cucu Nabi), Ali bin Husain, (anak dari Husain bin Ali dan sekaligus cicit Nabi), Abbas bin Abdul Muththalib (paman Nabi), Para bibi Nabi: Safiyyah, Atikah, Utsman bin Affan (Khalifah ketiga dan menantu Nabi), Halimatus Sa'diyah (ibu susu Nabi), Sa'ad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas'ud, Abu Sa'id Khudri, dan Imam Malik.
Keutamaan pemakaman Baqi’ di antaranya hadits:
مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا ؛ فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا
“Siapa yang bisa meninggal di Madinah, silahkan meninggal di Madinah. Karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah.” (HR. Turmudzi 3917, dishahihkan Annasa'i dalam Sunan Al-Kubro)
Matahari terbit, kami kembali ke bawah Kubah Hijau. (Bersambung).
Madinah, 9 Januari 2018