Dibilang Anjing
Intetmeso 229
Tadi malam sekitar jam 22.30, istri saya mendapat telepon dari seseorang, mengaku seorang polisi.
Polisi itu mengabarkan kalau ponakan istri yang bernama X baru menabrak seorang anak dan disembunyikan di mobil polisi, karena X dikejar-kejar keluarga korban.
Polisi tadi menawarkan jalur damai atau jalur hukum. Maka istri minta waktu untuk bermusyawarah dengan keluaga.
HP diberikan kepada saya dan yang mengaku polisi tadi mengulang penawaran, "Bapak mau jalur hukum atau damai?"
Maka saya jawab, "Terserah Bapak mau jalur apa?"
Dia mengulang pertanyaan lagi, "Kok terserah, Bapak paham tidak?, pertanyaan saya"
"Saya paham, maka saya jawab, terserah" jawab saya.
"Polisi" tadi mengulang pertanyaan lagi, "Bapak mau jalur damai atau jalur hukum!?"
Saya jawab lagi, "Jalur hukum, saya siap jalur hukum!!"
Maka dia jawab lagi, "Bapak ini anjing!!!"
Saya jawab lagi, "Kalau saya anjing!, terus Bapak apa?!"
Dan suara HP di seberang sana mati. Ha ha ha..., plong, saya lega.
Memang ketika saya mulai mengangkat HP, istri membisiki saya, "Pak, itu penipuan, X ada di rumah, lagi tidur.
Kebetulan di rumah daya saat itu lagi banyak orang, baru saja selesai menghatamkan Al Quran dalam rangka haul mertua saya.
Penipuan seperti itu memang sering terjadi, sehingga kita tidak kaget lagi, tapi kalau pura-pura kaget boleh juga.
Atau kalau saya sabar sedikit, saya pilih jalur damai saja. Pasti akan terjadi tawar-menawar, terus saya tawar 5 ribu rupiah, biar transaksinya lama, itung-itung menghabiskan pulsa dia.
Mau nipu harus modal pulsa dong.