Selasa, 04 Februari 2020

456: Kepergian yang Indah

456: Kepergian yang Indah

Malam Jumat, usai sholat Maghrib, kakak kandung saya wafat.

Usai sholat berjamaah dan wiridan, para jama'ah menyandarkan punggungnya ke dinding musholla untuk tahlil. Tetapi kakak masih duduk di tempat semula.

Tak lama kemudian ia terjatuh ke belakang. Putra kandungnya yang duduk tidak jauh, langsung membopongnya dan membawa ke rumah.

Allah telah memanggilnya. Kami merasa kehilangan. Kami sangat mencintai, tetapi Allah lebih mencintainya.

Kakak kandungku ini memang hidup sendiri, suaminya telah meninggal lebih dahulu, anak-anaknya sudah tinggal di rumah sendiri-sendiri.

Hari itu, setelah sholat Asar, ia masih koordinasi mengatur acara do'a hari ke tujuh wafatnya mertuaku.

Mertuaku meninggal malam Jumat seminggu sebelumnya.

Sejak suaminya, yang tokoh kampung, meninggal, kakakku ini memegang kendali kegiatan keagamaan di musholla kampung. Mengatur imam, Bilal tarawih dan seterusnya.

Posisi saya saat itu ada di Jakarta,  menyelesaikan tugas akhir tahun. Saya baru saja dari kampung karena mertuaku wafat.

Saya sempat kaget menerima telpon selepas solat Maghrib dari kakak kandungku.

Anak-anaknya juga kaget, dan tidak percaya atas wafatnya kakakku. Anak yang di Jakarta, baru jamaah sholat Maghrib di musholla komplek, ia mendapat info dari temannya, karena sudah ramai di grup WhatsApp.



1 komentar:

  1. ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
    menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
    WA;+855969190856

    BalasHapus